Jakarta, – Anggota DPR RI 2024-2029, Novita Hardini, menekankan pentingnya peran perempuan sebagai kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Menurutnya, perempuan tidak hanya berperan sebagai pengelola rumah tangga, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi yang memiliki pengaruh signifikan dalam perekonomian nasional.
“Perempuan, khususnya ibu rumah tangga, memiliki peran penting dalam mengelola sumber daya keluarga. Mereka sering menjadi manajer ekonomi keluarga yang bijaksana, memastikan kebutuhan sehari-hari terpenuhi, sambil memikirkan bagaimana keluarga bisa tetap bertahan dalam situasi sulit,” ujar Novita Hardini, Jumat (4/10)
Ia menyebutkan bahwa perempuan adalah pilar utama ketahanan ekonomi keluarga. Mereka memiliki peran ganda, tidak hanya sebagai ibu dan istri, tetapi juga sebagai pencari nafkah yang berkontribusi pada perekonomian keluarga, terutama di sektor informal. Sebagian besar perempuan Indonesia terlibat dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
“Melalui berbagai usaha kecil, baik itu dalam bidang kerajinan, kuliner, maupun jasa, perempuan telah membuktikan diri sebagai penggerak ekonomi keluarga. Kontribusi mereka tidak hanya menguatkan ekonomi keluarga, tetapi juga berdampak pada ekonomi nasional. Maka, penting bagi kita untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan agar mereka bisa semakin berdaya secara ekonomi,” tambah perempuan yang juga merupakan Founder UPRINTIS Indonesia.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menekankan bahwa kemandirian ekonomi perempuan adalah fondasi bagi ketahanan keluarga. Ketika perempuan memiliki akses ke pendidikan, pelatihan keterampilan, dan kesempatan ekonomi, mereka tidak hanya mampu menciptakan kesejahteraan bagi keluarga, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pihak lain, termasuk dalam situasi krisis ekonomi.
“Kemandirian ekonomi perempuan menciptakan keluarga yang lebih tangguh. Dalam situasi sulit, seperti saat pandemi, perempuan yang memiliki keterampilan dan kemampuan untuk berkontribusi pada ekonomi keluarga mampu membantu keluarganya bertahan. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Novita Hardini menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan harus didukung dengan akses yang lebih luas terhadap pendidikan, pelatihan keterampilan, dan teknologi. Menurutnya, teknologi digital menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dalam mengembangkan usaha mereka, terutama dalam memasarkan produk dan jasa.
“Dengan teknologi, perempuan dapat mengembangkan usahanya dengan lebih cepat dan efisien. Digitalisasi membuka peluang besar bagi perempuan di seluruh Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar mereka, baik lokal maupun global. Teknologi juga memberikan akses informasi yang lebih cepat, yang dapat membantu perempuan meningkatkan kualitas produk dan daya saing,” jelasnya.
Sebagai anggota DPR RI yang baru saja dilantik, Novita berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan, baik dalam keluarga maupun di dunia kerja. Ia percaya bahwa pemberdayaan perempuan tidak hanya soal kesetaraan gender, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan yang berkelanjutan.
“Saya percaya bahwa ketika perempuan diberdayakan, seluruh keluarga akan mendapatkan manfaatnya. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat penting dalam menyediakan akses terhadap pendidikan, pelatihan, modal, serta perlindungan hukum bagi perempuan yang ingin mengembangkan usahanya. Dengan kebijakan yang tepat, perempuan akan menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan semangat pemberdayaan perempuan yang terus didorong, Novita Hardini optimis bahwa perempuan akan semakin berperan penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.