Novita Hardini Dampingi Tri Rismaharini Kunjungi Eks Dolly Surabaya, Bawa Semangat Perubahan untuk Jawa Timur

Surabaya – Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, mendampingi Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini dalam kunjungan ke kawasan eks Dolly di Surabaya. Dalam kunjungan ini, Novita dan Risma berbincang bersama warga dan para pelaku usaha lokal, membawa pesan perubahan dan semangat transformasi untuk masyarakat Jawa Timur.

Dikenal sebagai mantan Wali Kota Surabaya yang berhasil mengubah kawasan eks Dolly menjadi pusat UMKM dan wirausaha kreatif, Risma, yang kini maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur, menegaskan komitmennya untuk menerapkan semangat perubahan ini ke seluruh wilayah Jawa Timur. Dengan didampingi Novita Hardini, keduanya berkomitmen mendukung perkembangan ekonomi kreatif, penguatan UMKM, dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program konkret dan berkelanjutan.

“Kunjungan ke kawasan eks Dolly ini memberikan inspirasi bahwa perubahan positif selalu mungkin diwujudkan. Bu Risma sudah membuktikannya di Surabaya, dan kami ingin membawa semangat ini untuk seluruh masyarakat Jawa Timur,” ujar Novita Hardini, dalam keterangannya, Sabtu (9/11).

Novita yang juga satu-satunya legislator perempuan dari dapil 7 Jawa Timur itu juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat, terutama bagi perempuan dan generasi muda, untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi lokal. Menurutnya, kemajuan ekonomi Jawa Timur sangat bergantung pada kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dan mengembangkan usaha di tengah persaingan yang semakin global.

Dalam kunjungan tersebut, Risma dan Novita mendorong masyarakat setempat untuk terus membangun sektor ekonomi kreatif dan memperkuat UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah. Dukungan tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Timur dalam menciptakan perubahan yang nyata.

“Eks Dolly ini adalah contoh nyata bagaimana Calon Gubernur Ibu Risma bisa merubah daerah dari keterpurukan menjadi pusat ekonomi yang produktif. Ini adalah bukti nyata bahwa Ibu Risma begitu berpihak kepada wong cilik dan merupakan bukti bahwa masyarakat Jawa Timur butuh pemimpin seperti beliau,” tambah Novita.

Kehadiran Risma dan Novita di kawasan eks Dolly mengundang antusiasme warga setempat yang berharap akan ada lebih banyak program pemberdayaan serupa di seluruh Jawa Timur. Warga berharap semangat perubahan yang diusung oleh Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Risma-Gus Hans dapat menginspirasi pemerintah daerah untuk mendorong pembangunan yang inklusif, memberdayakan masyarakat lokal, dan membawa manfaat nyata bagi ekonomi setempat.

Dengan optimisme dan semangat perubahan, kunjungan ini menjadi simbol komitmen Risma akan fokus pada program pengentasan kemiskinan di seluruh pelosok provinsi.

Dalam kunjungan tersebut Novita Hardini, ditemani sejumlah influencer muda antaranya, Willy Salim, Vilmey, Stanley, Lala Widdy, dan Ben Saputra.

Novita Hardini Anggota Komisi VII DPR RI Dorong Pendampingan BPJSI untuk Pengembangan Industri Berstandar di Seluruh Daerah Khususnya di Dapil Jatim 7

Surabaya – Novita Hardini mendorong implementasi langsung di beberapa daerah, khususnya di daerah pemilihannya (Dapil) Jawa Timur 7. Hal itu ia sampaikan usai kunjungan spesifik yang dilakukan oleh komisi VII DPR RI, ke Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BPJSI) Surabaya, Pada Jumat, (8/11).

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu, mengonfirmasi bahwa pihaknya menginginkan BPJSI untuk turut berperan sebagai pendamping dalam berbagai upaya pengembangan industri yang berstandar di seluruh wilayah tersebut.

“Saya meminta BPJSI untuk menjadi pendamping bagi daerah-daerah yang sudah menjalankan program karbon trading dan membantu meningkatkan standar sertifikasi halal atau SNI di wilayah yang belum mencapai targetnya. Dengan demikian, kita bisa saling terkoneksi dan berkolaborasi untuk membangun standar industri yang lebih baik,” ujar Novita.

Menurut anggota DPR RI perempuan satu-satunya dari dapil Jawa Timur 7 itu, pendampingan ini penting untuk meningkatkan daya saing industri lokal serta memastikan bahwa standar mutu dan keberlanjutan telah diterapkan dengan baik.

“Kolaborasi dengan BPJSI diharapkan dapat memperkuat industri di berbagai daerah di Jawa Timur, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah secara keseluruhan,” tutupnya.

Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini Dorong Optimalisasi Pengelolaan Limbah Industri

Surabaya – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menekankan pentingnya kreativitas dalam mengelola anggaran terbatas untuk mendukung inovasi daerah dalam pengolahan limbah industri. Pengolahan limbah yang tepat dinilai dapat menciptakan nilai tambah, baik melalui pemanfaatan kembali limbah maupun melalui peluang ekspor.

Hal itu ia sampaikan di Hadapan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Apit Pria Nugraha, ST. MPP, saat kunjungan kerja spesifik ke Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Surabaya guna membahas optimalisasi pengelolaan limbah industri serta strategi menghadapi keterbatasan anggaran di bidang ini, pada Jumat (8/11).

Novita Hardini, yang juga istri Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), mengakui tantangan anggaran yang dihadapi oleh banyak daerah dalam meningkatkan standar industri mereka.

“Keterbatasan transfer anggaran dari pusat memaksa setiap daerah untuk mencari solusi kreatif dalam mengelola fiskal. Penting bagi kita untuk bersama-sama mencari cara agar fiskal daerah dapat mendukung optimalisasi dan inovasi industri, termasuk dalam pengelolaan limbah,” ujarnya.

Legislator perempuan satu-satunya dari dapil Jatim VII itu berharap melalui kunjungan kerja ini mampu menghasilkan langkah-langkah implementatif yang tidak hanya membantu industri dalam pengelolaan limbah tetapi juga mendukung pemanfaatan limbah yang bernilai ekonomis bagi ekspor.

Hadir dalam kegiatan tersebut anggota Komisi VII DPR RI lainnya, seperti Evita Nursanty, Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo, Novita Hardini, Banyu BiruDjarot, Rycko Menoza, maafur mubarok, Erna Sari Dewi, Eva Monalisa, Tifatul Sembiring, Arizal Tom Liwafa dan Dina Lorenza Audria.

Resik-Resik Jawa Timur, Novita Hardini Ajak Masyarakat Wujudkan Jawa Timur Berdaya Saing dan Mandiri.

Resik-Resik Jawa Timur, Novita Hardini Ajak Masyarakat Wujudkan Jawa Timur Berdaya Saing dan Mandiri.

Pacitan – Dalam acara Resik-Resik Jawa Timur, Novita Hardini, anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, mengajak masyarakat untuk membangun ketahanan daerah secara mandiri melalui konsep “Swasembada Pangan, Swasembada Ekonomi, dan Swasembada Saing.”

Melalui program ini, ia menekankan pentingnya kesatuan, pemahaman politik, dan pemberdayaan generasi muda untuk memperkuat daya saing daerah, terutama di sektor ekonomi kreatif. Hal itu ia sampaikan pada kegiatan Resik-Resik Jawa Timur dengan mengangkat Tema “Optimalisasi Digital untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pacitan” Sabtu, (9/11).

Tidak hanya itu, legislator perempuan satu-satunya dari dapil Jatim 7 itu juga menyoroti pentingnya perempuan untuk lebih melek politik demi masa depan bangsa.

“Pemimpin yang hanya mengejar jabatan tanpa fokus menyelesaikan masalah akan kehilangan makna kepemimpinannya,” ujar Novita.

Lebih lanjut, Ia juga menyoroti pentingnya menghormati lembaga tinggi negara seperti DPR RI dan MPR RI.

“Tanpa DPR, kebijakan presiden pun tidak dapat terlaksana. Kita harus memahami bahwa lembaga-lembaga ini memiliki marwah yang sama dengan presiden,” tegasnya.

Novita menekankan bahwa aspirasi harus masuk dalam perencanaan pembangunan daerah, bukan hanya sekadar wacana.

“Anak muda harus melek politik, paham hak dan kewajibannya sebagai warga negara,” kata Novita.

Tak sampai di situ, Ia juga mengkritisi distribusi APBN yang belum optimal untuk daerah, di mana anggaran yang diterima masih di bawah 30%.

Politisi muda PDI Perjuangan itu, telah mendirikan Creative Hub di Pacitan sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkembang di bidang ekonomi kreatif. Ia juga mendorong pengembangan UMKM melalui program Uprintis, yang menyediakan permodalan dan memfasilitasi event rutin guna menghidupkan ekonomi dan pariwisata daerah.

Anggota DPR RI yang duduk di komisi VIII itu mengajak kepada masyakarat agar bijak dalam Memilih pemimpin serta mengingatkan pentingnya memilih pemimpin dengan rekam jejak yang baik dan mau bekerja nyata.

“Pembangunan Pacitan dan Jawa Timur harus menjadi prioritas bersama, seperti gagasan Bu Risma yang ingin membangun infrastruktur bawah tanah untuk mempermudah akses antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini solusi inovatif yang sebelumnya belum ada,” paparnya.

Melalui Resik-Resik Jawa Timur, Novita mengajak masyarakat dan anak muda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah, agar Jawa Timur semakin berdaya saing, mandiri, dan sejahtera.

Novita Hardini Dorong Perlindungan UMKM Melalui Pembiayaan yang Adil dan Pendidikan Manajemen Digitalisasi

Jakarta – Novita Hardini, Anggota DPR RI Komisi VII, menyoroti tantangan pembiayaan yang dihadapi para pelaku UMKM di Indonesia. Hal itu ia sampaikan di acara “Ngobrol In DPR” yang bertajuk “Bersama Majukan Pariwisata & UMKM,”. Novita mengungkapkan kekhawatirannya atas bunga pinjaman yang masih tinggi, yang dinilai memberatkan UMKM.

“Ketika pelaku UMKM mendapat pinjaman dengan bunga sebesar 9 persen, mereka harus bisa bersaing dengan investasi di instrumen lain, seperti emas, yang hanya menawarkan 8 persen. Hal ini sangat memberatkan pelaku UMKM,” ungkap Novita, Kamis (7/11).

Kegiatan yang berlangsung secara live instagram @dpr_ri dan @turahparthayana seorang Entrepreneur, Novita menekankan bahwa persoalan ini membutuhkan pendekatan menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir, dengan melibatkan eksekutif dan legislatif untuk mengeluarkan kebijakan yang melindungi kepentingan rakyat dan ekonomi nasional.

“Untuk membangun ekonomi nasional dan pariwisata, diperlukan kolaborasi erat antara eksekutif dan legislatif dalam melindungi UMKM,” tambah Novita.

Tidak hanya itu, anggota DPR RI perempuan satu-satunya yang terpilih dari dapil Jatim VII itu menekankan pentingnya gotong royong semua pihak dalam mendorong UMKM sebagai motor perekonomian. Lebih lanjut, Novita mendorong agar pemerintah daerah fokus pada pengembangan edukasi keuangan dan digitalisasi bagi UMKM.

“Intinya, setiap daerah perlu memperkuat program inkubasi yang fokus pada manajemen keuangan dan digitalisasi. Fokus pada dua hal ini di tahun ini akan sangat membantu UMKM,” ujarnya politisi PDI Perjuangan itu.

Novita berharap UMKM dapat lebih mandiri dan tangguh menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang sebagai upaya memajukan ekonomi nasional.

Novita Hardini Soroti Penghapusan Kredit Piutang Macet bagi UMKM & Dorong Pembentukan Dana Abadi

Jakarta – Pemerintah baru saja menetapkan kebijakan baru yang memberi angin segar bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan.

Presiden Prabowo telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 yang mengatur penghapusan kredit piutang macet bagi UMKM di sektor-sektor tersebut. Kebijakan ini diharapkan mampu membantu UMKM terdampak untuk bangkit kembali dan menjadi lebih produktif.

Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Novita Hardini, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, penghapusan utang ini akan mendorong pertumbuhan UMKM yang selama ini terbebani utang macet.

“Kebijakan ini menjadi langkah awal yang positif, terutama bagi UMKM di sektor-sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Dengan adanya penghapusan utang, UMKM dapat meningkatkan produksi tanpa harus terbebani angsuran utang,” ujar Novita, dalam keterangannya, Rabu (6/11).

Namun, Novita juga mengingatkan bahwa ada potensi tantangan, seperti risiko bantuan tidak tepat sasaran.

“Penting bagi pemerintah untuk mengawasi program ini agar tidak terjadi penyimpangan. UMKM yang tidak memenuhi syarat seharusnya tidak mendapatkan bantuan ini, dan kita harus pastikan bantuan ini tidak membuat pelaku UMKM kurang bertanggung jawab dalam manajemen keuangannya,” katanya.

Politisi perempuan satu-satunya dari dapil 7 Jawa Timur itu menyarankan agar pemerintah segera mengkomunikasikan kriteria penghapusan utang ini secara jelas, dengan melibatkan kementerian, lembaga guna memastikan program ini berjalan tepat sasaran.

“Lebih dari itu, pemerintah perlu membuat kebijakan berkelanjutan untuk pemberdayaan dan permodalan UMKM agar mereka dapat terus berkembang.” tegasnya.

Kebijakan berkelanjutan itu misal dengan adanya Dana Abadi UMKM yang dapat berfungsi sebagai sumber permodalan dengan bunga rendah, khususnya untuk pelaku usaha kecil dan menengah.

“Dana Abadi UMKM tidak hanya akan menjadi solusi pembiayaan yang tidak membebani APBN, tetapi juga dapat menjadi sumber pendanaan mandiri yang mendorong digitalisasi dan peningkatan UMKM secara berkelanjutan,” jelas Novita.

Ia meyakini bahwa Dana Abadi UMKM akan memperkuat potensi ekonomi daerah yang dihasilkan dari pertumbuhan UMKM.

“Jika UMKM berkembang, potensi ekonomi daerah pun akan meningkat. Maka, memberikan solusi berkelanjutan melalui Dana Abadi UMKM sangat penting dan akan menjadi konsentrasi saya di bidang UMKM melalui Komisi VII DPR RI,” paparnya.

Dengan adanya kebijakan ini, Novita berharap perekonomian di berbagai daerah dapat bertumbuh lebih stabil dan berkesinambungan, sehingga UMKM di Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam pembangunan ekonomi nasional.

Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, Usulkan Dana Abadi UMKM untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Desa

Jakarta – Dalam upaya memperkuat sektor ekonomi di tingkat desa, Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, mengusulkan pembentukan dana abadi UMKM sebagai solusi permodalan dengan bunga rendah bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Menurutnya, dana abadi ini bisa menjadi tonggak bagi pengembangan ekonomi desa tanpa membebani APBN, yang saat ini masih sangat diperlukan untuk berbagai program strategis.

“Dengan dana abadi UMKM, kita bisa memberikan subsidi kepada para pelaku usaha kecil tanpa harus membebani APBN. Ini penting, karena ruang fiskal kita terbatas dan perlu dialokasikan untuk program-program penting seperti infrastruktur dan program makan siang bergizi,”ujar Novita dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Badan Keahlian DPR RI di Senayan, Selasa (29/10).

Politisi perempuan PDI Perjuangan satu-satunya dari dapil Jatim 7 itu menjelaskan bahwa langkah konkret untuk mendukung UMKM harus segera diambil agar ekonomi nasional kuat dan berdaya saing, dimulai dari akar rumput, yakni dari desa hingga kota besar. Dana abadi UMKM, menurutnya, juga akan membantu menciptakan kesempatan ekonomi yang lebih luas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah.

“Memajukan UMKM adalah investasi jangka panjang bagi kesejahteraan ekonomi kita. Dengan kolaborasi dan analisis yang mendalam, saya optimis kita dapat meraih solusi yang berkelanjutan bagi UMKM di Indonesia. Pembiayaan UMKM melalui dana abadi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing ekonomi daerah dan membantu Indonesia mencapai ketahanan ekonomi yang lebih kuat, dimulai dari desa dan menjangkau seluruh negeri.” tutupnya.

Rapat Dengar Pendapat, Novita Hardini Usulkan Perlindungan Industri Tekstil Lokal

Jakarta – Industri tekstil nasional tengah menghadapi tekanan berat akibat dampak perang Ukraina-Rusia, yang mengakibatkan pergeseran belanja masyarakat global dari produk tekstil ke kebutuhan energi. Kondisi ini diperparah dengan lonjakan impor kain murah dari China, yang dinilai merugikan industri tekstil dalam negeri.

Novita Hardini, anggota DPR RI Komisi VII, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini, terutama terkait dampaknya bagi para pelaku UMKM di daerah, seperti pengrajin batik di Kabupaten Trenggalek. Hal itu ia sampaikan pada rapat dengar pendapat komisi VII DPR RI bersama Badan Keahlian DPR RI dengan agenda masukan Badan Keahlian DPR RI terhadap RUU usul Prolegnas Jangka Menengah Tahun 2024-2025 dan RUU Prolegnas Prioritas 2025 di Senayan, Selasa (29/10).

“Mafia kain dari China perlu mendapatkan perhatian serius untuk melindungi industri lokal. Mahalnya harga kain memukul UMKM kita, terutama pengrajin batik di daerah khususnya di Kabupaten Trenggalek. Saat di eksekutif daerah, kami berencana membeli mesin pengolahan kain untuk menekan biaya produksi, namun terbentur keterbatasan APBD,” ujar Novita.

Legislator perempuan satu-satunya dari dapil 7 Jawa Timur itu juga meminta Badan Keahlian DPR untuk melakukan analisis mendalam terkait tantangan yang dihadapi UMKM di daerah. Ia berharap kajian ini dapat merumuskan solusi strategis guna mengatasi masalah ekonomi daerah yang sangat berdampak pada sektor UMKM.

“Saya berharap Badan Keahlian dapat menyusun analisis mendalam untuk mengidentifikasi kendala ekonomi daerah. Kami ingin mendukung penuh pengembangan UMKM, namun perlu didasari oleh kajian yang komprehensif dan hati-hati,” tambahnya.

Maknai Pidato Ketua Umum Megawati, Novita Hardini: Pentingnya Wariskan Semangat Perjuangan di Kalangan Generasi Muda

Jakarta – Bendahara DPD Taruna Merah Putih Jawa Timur, Novita Hardini mengatakan jika apa yang disampaikan oleh Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentang pentingnya mewariskan semangat kepada generasi muda saat ini. Hal itu disampaikan oleh Novita Hardini saat menghadiri peresmian kantor sekertariat DPP Taruna Merah Putih (TMP) yang merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan di Jl. Sumatera 18, Menteng Jakarta Pusat pada, Senin (28/10).

“Sebagai partai yang terus bertransformasi, PDI Perjuangan melalui TMP sangat berfokus untuk menanamkan semangat kebangsaan dan perjuangan kepada generasi muda. Pemuda adalah ujung tombak bangsa, dan TMP adalah wadah strategis untuk mengajak mereka bergerak bersama,”ujar Novita memaknai pidato yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri.

Novita menambahkan, peresmian Gedung DPP TMP dan berbagai kegiatan sosial yang menyertainya adalah bukti nyata komitmen partai dalam membina dan menumbuhkan semangat nasionalisme serta kepekaan sosial di kalangan generasi muda. Ini sekaligus menjadi ruang bagi kaum muda untuk terlibat aktif dalam gerakan politik yang inklusif dan membangun.

Anggota DPR RI perempuan satu-satunya dari dapil Jatim 7 itu juga menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar peresmian gedung, tetapi juga diisi dengan kegiatan sosial seperti pasar tebus murah bagi masyarakat yang bekerja sama dengan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung – Rano Karno.

“Program tebus murah ini adalah bentuk nyata kepedulian kepada masyarakat, sekaligus menunjukkan bahwa TMP selalu dekat dan hadir dalam kehidupan rakyat,”ujar Novita.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani, Sekjend DPP TMP Rio A.J. Dondokambey, Bendahara TMP Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari (Pinka), Jajaran Pengurus DPP PDI Perjuangan, Anggota DPR RI Fraksi Perjuangan serta Anggota DPRD DKI Jakarta.

 

Hari Ekonomi Kreatif Nasional, Novita Hardini Dorong Akses Keuangan Inklusif untuk UMKM

Jakarta – Memperingati Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2024, Novita Hardini, Anggota DPR RI Komisi VII, menegaskan pentingnya pengembangan sektor ekonomi kreatif sebagai pilar utama perekonomian nasional. Di tengah pemerintahan baru, Novita menyampaikan bahwa sektor ini tak hanya menjadi sumber pendapatan yang signifikan, tetapi juga mencerminkan identitas dan kebanggaan bangsa, khususnya dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

“Ekonomi kreatif adalah sektor vital yang memperkuat ketahanan bangsa. Melalui inovasi, budaya, dan semangat kewirausahaan, sektor ini mampu mendorong kita menghadapi tantangan global dengan lebih tangguh,” ujar Novita dalam keterangan resminya, Kamis (24/10).

Sebagai anggota Komisi VII DPR RI, Novita menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, inovatif, dan inklusif. Salah satu fokus utamanya adalah mendorong akses keuangan yang inklusif bagi UMKM, agar mereka memiliki keuangan yang sehat dan mampu berkembang di tengah persaingan global.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi kreatif. Kami di DPR, khususnya Komisi VII, akan berupaya untuk memastikan adanya akses keuangan inklusif yang mendukung kesehatan finansial mereka. Ini penting agar UMKM dapat terus berkembang dan menjadi lebih kompetitif, baik di pasar domestik maupun internasional,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, politisi PDI Perjuangan itu mengajak masyarakat untuk terus berkarya dan berinovasi, serta menjadikan Hari Ekonomi Kreatif Nasional sebagai momentum untuk memperkuat daya saing Indonesia di kancah internasional.

“Selamat Hari Ekonomi Kreatif Nasional. Mari terus berinovasi dan berkarya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih kreatif, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global,” tutup legislator perempuan satu-satunya dari Dapil Jawa Timur 7 ini.